NEW YORK, MeRI.CO.ID – PERSEDIAAN oksigen di kapal selam Titan yang hilang di Atlantik sejak Minggu (18/6/2023) diperkirakan sudah habis. Kapal selam mini yang membawa lima orang itu hilang dalam perjalanan menuju bangkai Titanic.

Berdasarkan ketersediaan oksigen yakni 96 jam, waktu tersebut habis pada Kamis (22/6/2023) pukul 07.18 waktu setempat atau sekitar pukul 18.18 WIB. Namun para pakar berpendapat, ketersediaan oksigen bisa lebih cepat atau lebih lama dari itu bergantung pada berbagai faktor, di antaranya energi yang tersedia pada kapal serta ketenangan penumpang.

Kapal selam Titan hilang kontak 1 jam 45 menit setelah memulai penyelaman dari kapal yang membawanya, Polar Prince. Lokasi terakhir hilang kontak sudah hampir dekat dengan bangkai Titanic di dasar Samudera Atlantik sedalam 3.800 meter. Butuh waktu 2 jam untuk mencapai lokasi dari titik penyelaman.

Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) menyatakan pada Kamis pagi, drone bawah air dikerahkan oleh kapal Kanada dan berhasil mencapai dasar laut untuk mulai mencari Titan. Namun sejauh ini belum ada hasil yang diperoleh.

Sebelumnya pesawat pencari dari Kanada mendeteksi suara bawah laut yang tertangkap sonar pada Selasa dan Rabu. Namun lagi-lagi, belum pasti apakah benda itu Titan atau bukan.

Bantuan juga datang dari Kapal riset canggih asal Prancis, Atalante. Kapal itu dilengkapi robot bawah air yang bisa menjangkau kedalaman yang sama dengan posisi Titanic, bahkan lebih.

Lembaga penelitian kelautan Prancis Ifremer menyatakan, sebelum menurunkan robot bernama Victor 6000 itu, Atalante menggunakan suara gema untuk memetakan dasar laut secara akurat.

Victor 6000 dilengkapi lengan yang dapat dikendalikan dari jarak jauh untuk membantu membebaskan kapal yang terperangkap. (*/red)