WINA, MeRI.CO.ID – PAKAR militer Austria, Kolonel Markus Reisner, menilai tahap pertama serangan balik Ukraina terhadap Rusia yang sebelumnya selalu digembar-gemborkan telah gagal. Pasalnya, Angkatan Bersenjata Ukraina bertindak sesuai dengan pedoman AS, sedangkan militer Rusia telah dipersiapkan dengan baik untuk menghadapi itu.
“Tahap pertama ofensif Ukraina, menurut saya, telah gagal. Upaya untuk maju, seperti yang dijelaskan dalam buku teks militer Amerika Serikat, sudah dilakukan,” kata Reisner dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran Jerman, NTV, Selasa (4/7/2023).
“(Namun) belakangan, orang-orang Ukraina menyadari bahwa Rusia terlalu siap untuk upaya semacam itu untuk berhasil,” ujarnya.
Menurut Reisner, Kiev saat ini mencoba mengubah taktiknya dan memperbaiki kesalahan yang dibuat. Akan tetapi, serangan itu masih tidak terencana dan disertai dengan banyak korban.
Dia berpendapat, pasukan Rusia bekerja lebih efektif daripada masa-masa awal agresi militer di Ukraina pada tahun lalu. Selain itu, jumlah pasukan Rusia yang terlibat dalam perang ini juga meningkat.
Saat mengomentari keadaan pasukan Ukraina dan prospek mereka di bagian timur negara itu, pejabat militer Austria itu mengatakan, sebagian besar pasukan terkonsentrasi di bagian selatan, sedangkan kelompok timur melemah.
“Arah selatan, di mana serangan direncanakan, diperkuat lebih kuat dari arah timur. Selain itu, pasukan yang terletak di timur Ukraina, misalnya, di sekitar Bakhmut, masih melemah akibat pertempuran beberapa bulan terakhir,” ujarnya.
Pada awal bulan lalu, Ukraina meluncurkan serangan balasan terhadap Rusia. Serangan itu telah lama digembar-gemborkan Kiev dan Barat, dan mengalami beberapa kali penundaan. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, pasukan Ukraina terus mencoba menerobos pertahanan militer Moskow melalui tiga arah, yaitu Donetsk Selatan, Bakhmut, dan Zaporizhzhia.
Akan tetapi, upaya Kiev tersebut sia-sia saja sampai sejauh ini. (*/red)