Pasuruan meri.co.id – Rehab atau perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Pasuruan siap dilaksanakan. Ini menyusul kepastian anggaran yang disiapkan akan segera cair.

Rehab kali ini menyentuh 50 keluarga di sekitar Bangil, Rembang, Beji, dan Kraton. Mereka akan segera merasakan dampak positif dari program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tersebut.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Eko Bagus Wicaksono, menegaskan bahwa seluruh proses berjalan sesuai rencana.

“Sekarang masih proses. Sudah sosialisasi, masih proses dengan Bank Jatim pencairan,” katanya.

Hal itu menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan bantuan tepat sasaran dan segera terealisasi.

Setelah melalui tahapan sosialisasi, kini fokus utama adalah pada pencairan dana melalui Bank Jatim.

Masing-masing calon penerima sudah diminta membuka rekening untuk memudahkan pencairan dana.

“Termasuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan kelompok masyarakat yang akan menjadi pelaksana di lapangan juga sudah dalam tahap finalisasi, begitu pula dengan penunjukan toko material yang akan memasok bahan bangunan,” jelas Eko.

Ia memastikan dinasnya tidak hanya akan mengawal program ini sampai dana tersalurkan.

Melainkan juga mengawasi pelaksanaan di lapangan dengan keterlibatan kelompok masyarakat dalam pengerjaan rehab RTLH.

“Tentu selama pelaksanaan nanti tim kami juga akan memonitor setiap progresnya sampai pekerjaan selesai,” tukasnya.

Eko menambahkan memang tahun ini, rehab untuk RTLH menurun drastis. Ini dampak dari efesiensi anggaran yang dicanangkan pemerintah pusat.

“Tapi, saya yakin tahun depan akan pulih lagi,” tegas pria asli Pasuruan ini. (red)