PASURUAN, MeRI.CO.ID – BANGIL yang telah menjadi ibu kota kabupaten pasuruan terus berupaya untuk bisa jadi magnet bagi wisatawan. Salah satunya yang bisa menarik pengunjung yaitu keberadaan Alun-alun Bangil.
Pembangunan alun-alun bangil bisa saja dilakukan, sehingga bisa menjadi ikon tersendiri dan bisa mengangkat nama daerah itu sendiri.
Namun hal itu belum bisa dilakukan. Sebab, masih banyak hal yang lebih prioritas dan perlu segera direalisasikan. Mulai dari infrastruktur jalan hingga penanganan hal lain yang dinilai lebih urgen.
Bupati pasuruan irsyad yusuf mengatakan bisa saja alun-alun di renovasi secara menyeluruh. Tapi akhirnya harus mengabaikan hal yang lain. Sementara banyak yang lebih penting untuk ditangani.
Kabupaten Pasuruan memiliki wilayah yang cukup luas. Ada 24 kecamatan yang harus mendapatkan perhatian. Hal ini yang membuat pihaknya belum bisa memfokuskan pembenahan pada Alun-alun Bangil.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan Heru Ferianto menguraikan, desain untuk face off Alun-alun Bangil sejatinya sudah disiapkan. Salah satunya, dengan membongkar pagar-pagar yang ada di sekeliling Alun-alun Bangil.
Serta pembangunan-pembangunan infrastruktur penunjang. Hanya saja, butuh biaya besar untuk mewujudkannya. Bisa mencapai lebih dari Rp 6 miliar.
Semula, anggaran tersebut akan direalisasikan melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Namun, pemanfaatan DBHCHT kini tidak seleluasa sebelumnya. Sehingga, rencana pembangunan Alun-alun Bangil belum bisa diwujudkan. (arn)