Pasuruan meri.co.id – Program perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Pasuruan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 sudah berjalan lebih dari separuh. Dari total 51 unit rumah yang mendapat bantuan, sebagian besar telah rampung diperbaiki.

 

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Pasuruan, Eko Bagus Wicaksono, mengatakan bahwa program RTLH tahun ini menyasar lima kecamatan, yakni Bangil, Beji, Rembang, Sukorejo, dan Gempol.

 

“Kebetulan hari ini kami meninjau di Puspo. Ada sepuluh rumah yang diperbaiki, dan hampir semuanya sudah selesai,” ujar Eko saat meninjau hasil perbaikan RTLH di Dusun Tegalanyar, Desa Puspo, Selasa (23/9/2025).

 

Ia menjelaskan, setiap rumah penerima bantuan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp20 juta. Rinciannya, Rp16 juta untuk pembelian material bangunan dan Rp4 juta untuk ongkos tukang.

 

Ditargetkan seluruh proses perbaikan RTLH tahun ini selesai paling lambat pada November 2025.

“Memang ada beberapa rumah yang belum mulai diperbaiki, tetapi kami optimis November nanti sudah rampung semuanya,” tambahnya.

 

Eko juga menuturkan bahwa jumlah RTLH yang direhabilitasi tahun ini menurun dibanding tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena adanya kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan di seluruh pemerintah daerah.

“Kalau tidak ada efisiensi, jumlah RTLH yang diperbaiki pasti lebih banyak,” ungkapnya.

 

Saat ini, Pemkab Pasuruan masih memiliki pekerjaan rumah untuk memperbaiki sekitar 8.200 RTLH. Meski begitu, dalam kurun lima tahun terakhir, sejak 2019 hingga 2024, sudah lebih dari 14 ribu RTLH yang berhasil direhabilitasi.

“Mudah-mudahan tahun depan anggarannya normal kembali, sehingga program RTLH bisa lebih banyak menyasar masyarakat yang membutuhkan,” harap Eko.

 

Sementara itu, Lilis Hanifah (44), warga RT 2 RW 2 Dusun Berran, Desa Oro Oro Ombo Wetan, Kecamatan Rembang, tak kuasa menahan haru ketika mendapat kabar rumahnya akan diperbaiki pada Oktober mendatang.

“Terima kasih Pak Bupati. Kasihan anak saya kalau hujan, rumah selalu bocor,” ujarnya penuh rasa syukur (*/red)