PASURUAN, MeRI.CO.ID – RATUSAN ekor sapi yang terserang LSD (Lumpy skin desease) di wilayah Kabupaten Pasuruan, terdapat di 13 kecamatan. Terutama di wilayah dengan populasi sapi potong terbanyak, seperti Sukorejo, Gempol dan Kecamatan Rembang.
Merebaknya penyakit LSD menjadi naik dengan rata-rata kejadian 3-6 ekor sapi per satu hari. Bahkan ada yang sampai 10 per hari. Rata-rata, sapi yang terserang dalam sebulan terakhir adalah ternak yang belum divaksin.
Hal itu disampaikan Bupati pasuruan irsyad yusuf , setelah menghadiri Apel Siaga Gabungan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Lapangan Kaliandra, Kecamatan Prigen, (07/06/2023) siang.
Meskipun banyak sapi yang terserang, namun sudah banyak pula ternak mereka yang sembuh setelah diobati dan treatment pendukung lainnya.
Lebih lanjut Gus Irsyad menyampaikan, ada satu ekor yang mati milik peternak sapi perah di Kecamatan Bangil. Namun setelah dilakukan penelusuran oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, ternyata sapi yang mati masih anakan atau pedet, bisa jadi kekebalan tubuhnya masih belum terbentuk sempurna.
Dengan banyaknya sapi yang terserang LSD, perlu adanya kesadaran peternak untuk meningkatkan bio security harus diperhatikan betul. Mulai dari penyemprotan kandang dengan menggunakan desinfektan, serta pengawasan lalu lintas ternak dan langkah antisipatif lainnya.Tidak lupa pemilik ternak bisa merela kan bila ternaknya divaksin.
“Vaksinasi dari dinas peternakan dan kesehatan hewan sedang jalan. ada sekitar 1500 dosis. Saya minta warga bisa memahami pentingnya vaksinasi ternak.” Ungkapnya.
Pemkab Pasuruan sudah memberikan obat dan desinfektan ke semua kecamatan terdampak. Termasuk menerjunkan personel untuk mengawasi lalu lintas ternak dari luar daerah dan langkah lainnya. (*/red)