MILAN, MeRI.CO.ID – SEKELOMPOK Muslimah di Italia mendapat perlakuan tak menyenangkan saat akan berenang di pantai, Senin (14/8/2023). Mereka dilarang berenang lantaran mengenakan pakaian renang burkini yang menutup aurat.
Mereka hendak berenang di pantai Lido Pedicin, Trieste, yang dikhususkan untuk pengunjung perempuan. Lido Pedicin merupakan satu-satunya pantai di Eropa yang memisahkan antara pengunjung laki-laki dan perempuan.
Kantor berita ANSA melaporkan, para Muslimah itu dicegat oleh sekelompok perempuan yang mempertanyakan masalah kebersihan pakaian burkini.
Mereka lalu meninggalkan lokasi dan meminta klarifikasi kepada pengelola pantai. Pengelola pantai menjawab, tak ada aturan yang melarang perempuan berbukini berenang di sana.
Insiden itu terjadi sebulan setelah Wali Kota Monfalcone, Anna Maria Cisint, menulis surat terbuka kepada komunitas Muslim yang isinya larangan berenang dengan pakaian lengkap di pantai.
Penggunaan burkini oleh Muslimah di kolam berenang Eropa menjadi kontroversi sejak beberapa tahun terakhir. Kota Grenoble, di Prancis, secara mengejutkan sempat mengubah aturan bagi para Muslimah, membolehkan mereka mengenakan pakaian yang menutup aurat itu.
Aturan baru ini berlaku secara menyeluruh di Grenoble, laki-laki juga boleh mengenakan celana panjang. Namun pemerintah juga membolehkan perempuan berenang sambil bertelanjang dada.
Kelompok sayap kanan dan feminisme menilai penggunaan simbol Islam merupakan penghinaan terhadap tradisi sekuler di Prancis. Mereka yang mendukung pelarangan.
Wali Kota Grenoble Eric Piolle telah lama memperjuangkan langkah itu namun menghadapi perlawanan sengit dari oposisi. Dia berhasil meraih dukungan suara yang cukup dalam voting dewan kota, meski partainya ikut menolak.
Meski demikian sebagian pemerintah melarang burkini bukan karena alasan agama, melainkan faktor kebersihan. Pemerintah mengharuskan orang yang berenang mengenakan pakaian ketat, termasuk kepada laki-laki. (*/red)