JAKARTA, MeRI.CO.ID – TINDAK kejahatan memang tidak memandang kapan dan dimana, terlebih lagi saat menjelang lebaran seperti sekarang ini. Dianjurkan bagi para pemudik pengguna moda transportasi darat khususnya bus agar ekstra hati-hati.
Kejahatan seperti aksi copet biasa terjadi di dalam bus atau terminal. Namun perlu diketahui, sebenarnya sopir suka memberikan kode tersendiri jika di dalam armada yang dikemudikan terdapat copet.
Beberapa kode yang biasa digunakan sopir bus untuk meningkatkan kewaspadaan bagi orang awak sulit dibaca. Makanya, Anda harus tahu kode-kode dari sopir bus ini.
Lantas apa saja itu? Dilansir dari berbagai sumber, Kamis (19/4/2023), berikut kode sopir bus ketika ada copet masuk ke dalam kendaraan.
1. Mengemudi secara kasar dan menyalakan musik keras-keras
Kode pertama yang biasa digunakan sopir bus ketika ada copet adalah dengan mengemudi secara kasar dan menyalakan musik keras-keras. Ini dilakukan sopir untuk membuat penumpang tidak nyaman sehingga bisa meningkatkan kewaspadaan.
Penumpang yang tertidur pulas tentu akan terbangun ketika bus dikendarakan secara kasar terlebih jika sopir sudah mulai mengendarai bus secara zigzag. Sementara musik yang dinyalakan keras-keras bisa mengganggu kenyamanan saat tidur.
2. Menghidupkan lampu kabin
Menghidupkan lampu kabin juga bisa dijadikan kode oleh sopir bus untuk penumpang yanh berpotensi jadi korban pencopetan. Menghidupkan lampu kabin memang sebenarnya pasti dilakukan sopir bus ketika kondektur keliling di dalam kabin untuk memeriksa tiket penumpang.
Ketika sopir bus menghidupkan lampu kabin sementara tidak ada kegiatan kondektur yang sedang keliling, maka itu merupakan kode ada copet. Menyalakan lampu kabin akan membuat penerangan di dalam bus menjadi lebih jelas sehingga gerak gerik yang mencurigakan bisa diketahui.
3. Berhenti meski belum sampai di tempat tujuan
Terakhir, sopir memberikan kode yang tak biasa, yakni menghentikan bus di tempat yang bukan tujuan. Menghentikan bus tentunya akan membuat penumpang terjaga sehingga kewaspadaan mereka bisa meningkat.
Beberapa sopir bahkan akan menghentikan laju busnya di depan kantor polisi. Ini pernah dilakukan PO Haryanto yang diceritakan Ryan Mahendra saat masih menjabat sebagai direktur operasional perusahaan.
“Biasanya, sopir akan langsung mengarahkan bus ke kantor polisi. Atau, ketika sopir memang sudah yakin banget, maka dia dan kru akan menggeledah dan si copet dan segera diturunkan dari bus,” ucapnya. (*/red)